Rabu, 07 November 2018

#SIP Database



A.      Database









1.      Sejarah Database
Menurt Kristianto (1993) Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Menurt Kroenke (2005) sejarah perkembangan database sendiri dijelaskan sebagai berikut :
a.       Model Database Pertama
Dengan suksesnya media penyimpan disk pada tahun 1960an, kita dapat memiliki akses non- sekuensial, atau langsung, ke records. Ada dua arsitektur atau model yang awalnya sukses. IBM mengembangkan dan mempromosikan DL/I, atau Data Language One, yang membuat model data database dalam bentuk pohon atau hirarki.
Karena itu, CODASYL, kelompok yang mengembangkan standar untuk bahasa COBOL menciptakan sebuah model yang disebut model DBTG (Data Base Task Group) pada tahun 1970-an. Model DBTG dapat mewakili sistem hierarki dan network. Model ini pernah diajukan sebagai standar nasional, tetapi tidak pernah dipilih karena rumit. Akan tetapi, model ini telalh menjadi dasar dari sejumlah produk DBMS yang sukses pada tahun 1970an dan 1980an.

b.      Model Relasional
Model relasional, yang merepresentasikan data dalam format seperti diperlihatkan pada Peraga 1-4, pertama kali diajukan oleh E.F. Codd pada tahun 1970. Codd bekerja untuk IBM dan setelah 10 tahun melakukan penelitian, pengembangan, dan lobi, dia dan yang lain berhasil meyakinkan IBM untuk mengembangkan produk DBMS berdasarkan model relasional.
Model yang paling terkenal dari produk ini adalah DB2, yaitu sebuah DBMS yang masih aktif digunakan saat ini. Sementara itu, perusahaan lain (seperti Oracle, Ingres, Sybase, dan Informix) juga me,ngembangkan produk DBMS berdasarkan model relasional. SQL Server telah dikembangkan oleh Sybase dan dijual ke Microsoft pada akhir tahun 1980-an.

c.       Produk-produk DBMS untuk Komputer Personal
Dengan ditemukannya mikrokomputer, maka kita dapat memiliki database personal: oleh karenanya, beberapa produk DBMS personal telah dikembangkan. Produk yang paling sukses adalah dBase, yaitu sebuah produk yang dipasarkan oleh Ashton-Tate Corporation. Produk DBMS personal lainnya adalah R:base dari Microrim Corporation dan Paradox dari Borland.

d.      Object Oriented DBMS (OODBMS)
Pemrograman berorientasi objek (object oriented) mulai digunakan pada pertengahan tahun 1980-an, dan nantinya akan berkembang menjadi produk DBMS berorientasi objek. Tujuan produk ini adalah untuk menyimpan objek pemrograman berorientasi objek (seperti C++ atau Java) dalam sebuah database tanpa harus mentransformasinya ke format relasional.

e.       Sejarah Terbaru
Pada tahun 1991,Microsoft membuat Access yang kemudian menggantikan semua produk DBMS personal lainnya dalam beberapa tahun. Ini dimungkinkan karena Access telah di gabungkan ke dalam Microsoft Office, dan selain itu, Microsoft juga mampu menggunakan kekuatan pemasarannya serta monopoli Windowsnya untuk mengalahkan produk lainnya.
Akhirnya, pada tahun-tahun terakhir telah muncul penggunaan XML, yang pada awalnya merupakan teknologi yang mendukung situs Web, tetapi telah diperluas untuk memberikan solusi atas masalah-masalah database. Kita akan membahas XML secara lebih mendalam pada Bab 13 (Jilid II). Untuk saat ini, kita cukup memahami bahwa integrasi teknologi database dan XML adalah yang terdepan di bidang teknologi database sekarang ini dan akan menjadi penting selama beberapa tahun di masa mendatang.

2.    Konsep Database


Arief (2006) berpendapat database merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware komputer.       
Database terdiri dari beberapa tabel (lebih dari satu tabel) yang saling terorganisir. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris dan kolom. Data tersebut dapat ditampilkan, dimodifikasi, dan dihapus dari tabel. Setiap pemakai (user) yang diberi wewenang (otorisasi) saja yang dapat melakukan akses terhadap data tersebut.
Tabel terdiri atas sejumlah kolom dan baris, di mana setiap kolom berisi sekumpulan data yang memiliki tipe yang sejenis, dan baris merupakan sekumpulan data yang saling berkaitan dan membentuk informasi. Kolom biasanya juga disebut sebagai field dan informasi yang tersimpan dalam setiap baris disebut dengan record.

3.    Struktur Database
Menurut Talib (2011) Struktur database adalah susunan table-table yang dibuat untuk sebuah aplikasi database. Struktur table adalah susunan field-field yang dibuat pada sebuah table.
Perlu diketahui bahwa penyusunan struktur database maupun struktur table sangat dipengaruhi oleh jenis aplikasi database yang ingin dibuat, serta pada kenyataannya gaya pemrograman atau pendekatan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi tersebut.
Pendapat Kristianto (1993) Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.

4.    Keunggulan dan kelemahan manajemen sistem
Kristianto (1993) Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari Database dan Set Program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data.

Menurut Rianto (2005) kelemahan dan kelebihan dari Database Management System (DBMS) adalah sebagai berikut :
Keleman Database Management System (DBMS) :
a.    Harga DBMS mahal.
b. Ada pendapat, ada uang ada barang. Teknologi baru tentunya lebih mahal daripada teknologi yang terdahulu.
c.    Ukuran.
d. Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada pada pada DBMS menyebabkan DBMs memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan tempat penyimpanan dan memori.
e.    Kompleksitas.
f. Pada DBMS terdapat pengaturan fungsi-fungsi sehingga DBMS menjadi software yang cukup rumit dan kompleks. Aturan fungsi-fungsi tersebut harus diketahui oleh penambahan pengguna DBMS dengan baik. Jika tidak maka pengguna DBMS tidak akan mendapat manfaat dari implementasi DBMS.
g.   Penambahan biaya perangkat keras.

Kelebihan Database Management System (DBMS) :
a.    Mengontrol redundansi data.
b. Dengan ada integrasi file ini maka berbagai duplikasi data yang terjadi dihilangkan.
c.    Konsistensi Data
d.  Jika ada perubahan yang terjadi dalam DBMS karena proses tambah, ubah, atau hapus data, maka pengguna-pengguna DBMS akan dapat mengakses nilai terbaru dalam DBMS secara cepat.
e.   Informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama.
f.   Pemakaian data bersama. Dalam FBS, file dimiliki oleh bagian tertentu. Namun dalam DBMS, konsep demikian tidak pernah. Karena basis data dimiliki oleh perusahaan atau organisasi, bukan oleh bagian tertentu.
g.  Meningkatnya Integritas Data. Integritas data berhubungan dengan validitas dan konsistensi dalam penyimpanan data. integritas mengekspresikan batasan dan aturan dalam basis data. Meningkatnya keamanan basis data. Dalam DBMS, terdapat fasilitas yang mengatur akses, misalnya otorisasi untuk mengakses, menambah, mengubah, dan menghapus. Dengan demikian, setiap pengguna DBMS tidak dapat melakukan sesuatu yang bukan menjadi haknya.
h. Meningkatnya standardisasi. Dengan adanya pemakaian data bersama-sama, maka penamaan tabel, field, tipe data, hak akses, dan sebagainya harus dibuat standar dan dokumentasinya. Ha ni bertujuan untuk memudahkan pengguna DBMS.

5.      Peranan database dalam memevahkan kajian psokologi
Dalam biang psikologi khususnya pada bidan psikolog klinis, penggunaan database sangat dibutuhkan utung menanggani data data pasienm tentunya bukan hal yang  mudah dan hal yang spele sebab data tersebut bersifat rahasia adan harus aman, sehingga tidak boleh tertukar antara satu data dengan data lainnya, database disini sangat mempermudahkan psikolog untu melihat dan mengecek data tersebut. Sebab database terdapatr isytilah attribute atau sebuah entity, yang membuat data tidak akan terpisah atau bergabung.

Referensi :
Kristianto,H. (1993). Konsep dan perancangan database. Yogyakarta: andi offset.

Kroenke,M,D. (2005). Data base processing. Jakarta : Erlangga.

Arief. R. Pemrograman basis data. (2006). Andi:Yogyakarta

Talib, H. Panduan lengkap miscrosoft acces 2010. (2011). Jakarta:PT. Akex media komputindo.

Rianto. (2005). Migrasi microsoft sqlserver dengan postgreSQL. Jakarta: gramedia






Tidak ada komentar:

Posting Komentar