A. Dampak soasial dari interaksi manusai dan
internet
Kemajuan teknologi saat ini
semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak
lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone
juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya,
baik efek positif maupun efek negatif.
Efek positif yang didapat
karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan
menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di
internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang
bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada
dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari
efek positif yang diberikan.
Kemudahan akses internet
apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja
informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa
diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian
mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain
disekitarnya.
Apabila ditinjau dari segi
positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai
berikut:
a. Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan
kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
b. Membuat
masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
c. Mengikis
kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa
pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di
perkotaan.
Sedangkan efek negatif yang
diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
a. Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya
aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa
mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
b. Mempengaruhi
pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
c. Merusak
moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.
B. Global
brain dan peran internet
Global Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang
dibentuk oleh semua orang di dunia bersama-sama dengan teknologi informasi dan
komunikasi yang menghubungkan mereka menjadi cerdas dalam mengatur dirinya
sendiri. Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh,
semakin mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal
yang berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat
kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local dalam setiap individu
tertentu, organisasi atau sistem komputer. Ini bukan muncul dari jaringan
dinamis interaksi antara komponen-komponennya, properti khas dari sistem
adaptif yang kompleks
The World Wide Web ( WWW ) pada
khususnya menyerupai organisasi otak dengan halaman webnya ( memainkan peran
yang mirip dengan neuron ) yang terhubung oleh hyperlink ( memainkan peran yang
mirip dengan sinapsis ), bersama-sama membentuk jaringan asosiatif sepanjang
informasi menyebar. Analogi ini menjadi lebih kuat dengan munculnya media
sosial, seperti Facebook, dimana link antara halaman pribadi mewakili hubungan
dalam jaringan sosial yang menyebar dari orang ke orang. Propagasi mirip
dengan aktivitas menyebar bahwa jaringan saraf menggunakan otak untuk proses.
Peran internet sebagai mediasi yang
memungkinkan terbentuknya berbagai model atau kondisi :
a. - -Consciounsness
Conscience dalam bahasa Perancis
bisa diartikan sebagai “ hati nurani “ dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris
sebagai “ sadar “ atau persepsi atau kesadaran, dan komentator dan penerjemah
dari Durkheim tidak setuju.
Sadar atau kesadaran kolektif adalah
seperangkat keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi sebagai
kekuatan pemersatuan dalam masyarakat. Istilah ini diperkenalkan oleh sosiologi
Perancis Emile Durkheim di Divisinya Buruh di Masyarakat pada tahun 1893.
Adapun “ kolektif “, Durkheim
membuat jelas bahwa ia tidak reifying atau hypostaizing konsep ini, baginya itu
adalah “ kolektif “ hanya dalam artian itu adalah umum untuk banyak individu ;
cf. Fakta sosial..
b. -- Unconscius
Dalam teori yang di kemekukakan oleh
Sigmund freud, kepribadian manusia di ibaratkan sepertei gunung es, dimana yang
kita ketahui hanya sedikit bagian di ujung gunung es, dan bagian terbesar dari
kepribadian berada pada alam tidak sadar, dalam teori freud alam tidak sadar
bersifat absrtak dan berupa gagasan dan dorongan dorongan, tidak seperti alam
sadar yang berhubungan langsung dengan dunia nyata. Namun tidak berarti alam
tidak sadar tidak dapat berhubungan dengna dunia nyata, seringkali alam tidak
sadar kita mendorong dan mencoba untuk memasuki alam sadar kita dengan
mengelabui primary sendor yang memiliki tugas untuk memfilter hal-hal
yang akan di lakukan oleh alam sadar kita, alam tidak sadar menyelinap seakan
akan ingatan ingatan itu baik dan berguna jika dilakukan oleh alam sadar kita.
Ketika ingatan tersebut masuk kea lam sadar kita, kita tak lagi mengenali
mereka seperti apa adanya; kita justru melihatnya sebagai pengalaman yang
relative menyenangkan dan tak mengancam.
Pada banyak kasus, gambaran-gambaran
tersebut memiliki motif-motif seksual atau agresi yang kuat, karena perilaku
seksual dan agresi pada masa kanak-kanak seringkali diganjar dengan tekanan dan
hukuman. Tekanan dan hukuman ini seringkali menciptakan kecemasan dan memicu
represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa
kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi kita dari rasa sakit
akibat kecemasan tersebut.
Dalam kaitannya peran internet dalam
menciptakan suasana unconscious, dunia maya menyediakan tempat dalam pemenuhan
dorongan dorongan seksual dan agresi yang berada dalam alam tidak sadar kita,
dalam dunia maya kita secara bebas mengakses informasi yang positif dan juga
yang negative, seperti akses video porno yang akan memberi kesenagna seksual,
alam tidak sadar kita dapat dengan mudah mempengaruhi perasaan kita bahwa
“melihat video porno itu tidak papa, toh tidak ada yang tahu” alam tidak sadar
menyelinap kea lam sadar seperti itu, dengan sangat mudahnya alam sadar kita
terpengaruh oleh alam tidak sadar kita.
c.
-- Collective Unconsciousness
Ketidaksadaran
kolektif istilah psikologi analitis, diciptakan oleh Carl Jung. Hal
ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam
kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan
bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan
ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran
pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap
individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama
dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu. Isi dari ketidaksadarn
kolektif disebut arketipe, ada berbagai macam arketipe, seperti anima, animus,
great mother, wisdom old man, superhero, dan diri sendiri. Pengendan arketipe
dari generasi ke genrasi dapat berbagai mediasi, salah satunya melalui media
internet, sebagai contoh adalah superhero yang di definisikan sebagai seseorang
yang memiliki kekuatan melawan orang jahat yang menghancurkan orang banyak,
pengenalan atau pengendapan arketipe superhero dari generasi dapat dilakukan
slah satunya melalui media internet, banyak sekali cerita yang mendefinisikan
superhero dari berbagai dunia mengenai superhero, kita tanpa harus hidup di
masa lalu dapat menhetahui apa itu super hero melalui cerita dan artikel yang
dimuat di media internet.
Nama :Ivo Aryana
Npm : 13515507
Kelas : 2pa11
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar