A. Publikasi Online
Publikasi Online adalah suatu informasi atau
pesan atau pengumuman dalam bentuk online atau diterbitkan atau di umumkan
dalam dunia internet melalu media elektronik baik melalui komputer, laptop atau
apa saja yang dapat terhubung dalam dunia online, banyak sekali manfaat dari
publikasi online ini apalagi di jaman sekarang yang rata-rata masyarakat
diseluruh dunia dapat terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari
atau bertukar informasi, banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online
misalnya berjualan atau memasarkan produk-produk baru atau produk bekas
sekalipun banyak juga perusahaan atau hanya sekedar home production yang
dipasarkan melalui publikasi online, semua itu sangat bermanfaat dan lebih
mengirit biaya karena biayanya relatif murah dan lumayan bagus karena tidak
hanya masyarakat dalam negeri saja bahkan dunia pun bisa tahu saat kita mulai
menggunakan publikasi online ini. Maka dari itu publikasi online sangat berguna
untuk kita di jaman modern dan serba cepat ini.
B.
Etika dalam Penelitian Internet
1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan
orang lain
Dalam menggunakan komputer kita
tidak boleh merugikan orang lain, misalnya menggunakan komputer untuk membobol
sebuah bank, menggunakan komputer untuk membuat virus,menggunakan komputer
untuk merusak sistem keamanan seseorang.
2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau
karya komputer orang lain
Bagi pengguna komputer,diharapkan jangan
mengganggu dan menggunakan komputer untuk mengganggu hak-hak orang lain,seperti
melakukan pembajakan terhadap karya orang lain,meginstal sebuah program yang
tidak legal.
3. Jangan memata-matai file-file yang bukan
haknya
Memata-matai,mengintai dan mengambil
data milik orang lain yang bukan haknya,sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan
oleh penggun komputer karna sangat merugikan orang lain dan kegiatan ini biasa
dilakukan oleh para Cracker dan Hacker yang tidak bertanggung jawab.
4. Jangan menggunakan
komputer untuk mencuri
Ini biasa digunakan oleh
perampok-perampok dan pencuri yang biasa menggunakan komputer untuk membobol
sistem keamanan sebuah bank,dan digunakan oleh para teroris untuk mencari dana
dengan membobol identitas pribadi targetnya.
5. Jangan
menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
Menggunakan komputer untuk
menyebarkan berita-berita palsu dan berkebalikan dengan fakta,serta mengumbar
informasi tentang seseorang yang semuanya berupa kebohongan,dan cenderung
kepada pelanggaran hukum yaitu merusak nama baik seseorang.
6.
jangan menduplikasikan atau menggunakan software tanpa membayar
Ini yang biasa dilakukan masyarakat
awam dengan cara menduplikasi software atau data seseorang tanpa mencantumkan
sumber yang diambil.
7. Jangan
menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang
bersangkutan
Apabila kita ingin menggunakan
computer milik orang lain,kita diharapkan meminta izin dari pemiliknya terlebih
dahulu.
8. Jangan
mencuri kekayaan intelektual orang lain
Ini seperti menduplikatkan sebuah
software lalu memperbanyak dan kemudian dikomersilkan.
9.
Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang
dirancang
Dalam membuat sebuah program
hendaknya kita menilai sisi positif dan negatifnya, apabila program yang kita
buat lebih banyak dampak buruknya lebih baik kita menghentikan pembuatan
program itu
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respon
terhadap sesama pengguna saat
menggunakan komputer
Dalam menggunakan komputer kita
harus mempertimbangkan sisi baik buruknya,jangan sampai kita merugikan pihak
lain. Apabila setiap pengguna komputer maupun internet, menerapkan 10 etika
dalam berkomputer dalam menggunakan komputer ataupun internet, bisa dipastikan keamanan
dan kenyamanan bagi user maupun penggunakomputer atau internet bisa lebih
menyenangkan.
C. Berbagai Hasil Penelitian dan Teknik Penelitian
Online Komputer
Komputer
dan Internet Mengubah Ingatan Manusia
Komputer
dan internet mengubah sifat ingatan manusia, demikian kesimpulan penelitian
yang dimuat di majalah Science. Penelitian psikologi menunjukkan bahwa jika
seseorang diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit, mereka akan memikirkan
computer.
Ketika
mereka mengetahui bahwa berbagai fakta nantinya akan didapat lewat komputer
maka ingatan mereka menjadi tidak begitu baik karena mereka mengetahui dapat
mengandalkan sumber lain.
Para
peneliti mengatakan internet bertindak sebagai “ingatan transaktif”.Penulis
laporan Betsy Sparrow dari Universitas Columbia mengatakan ingatan transaktif
“adalah ide adanya sumber ingatan luar-tempat penyimpanan di pihak lain”.”Ada
ahli-ahli hal tertentu dan kita membiarkan mereka bertanggung jawab atas
informasi tersebut,” katanya.
Penulis
lain laporan Daniel Wegner, yang pertama kali mengusulkan konsep ingatan
transaktif dalam bab sebuah buku berjudul Ketergantungan Kognitif pada Hubungan
Dekat, menemukan pasangan yang sudah lama hidup bersama saling membantu saat
mengingat sesuatu.
“Saya
berpikir internet menjadi sebuah bentuk ingatan transaktif dan saya ingin
mengujinya,” kata Dr Sparrow.
Di
mana, bukan apa Bagian pertama pengkajian adalah menguji apakah peserta
penelitian “langsung” memikirkan komputer dan internet begitu diajukan
pertanyaan sulit. Tim menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes
Stroop standar mengukur berapa lama waktu yang diperlukan partisipan untuk
membaca sebuah kata warna sementara kata tersebut berbeda warna, misalnya kata
“hijau” ditulis dengan warna biru. Waktu reaksi meningkat ketika, bukannya kata
warna, para partisipan ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang
kemungkinan sudah ada dalam pikiran. Dengan cara ini tim peneliti menunjukkan
bahwa, setelah diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap
istilah yang terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah
isyarat partisipan tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan
untuk menjawab dengan menggunakan komputer.
Dalam
percobaan lebih mendalam para peserta penelitian diberikan serangkaian fakta.
Setengahnya diminta menyimpannya pada sejumlah folder di komputer, setengahnya
diberitahu bahwa fakta-fakta tersebut akan dihapus. Ketika diminta untuk
mengingat fakta tadi, kelompok yang mengetahui informasi tidak akan didapat
lagi menunjukkan kinerja yang sangat lebih baik dibandingkan kelompok yang
menyimpan fakta dalam berkas di komputer.
Tetapi
kelompok yang mengharapkan informasi tersebut akan didapat nantinya, sangat
bagus ingatannya dalam mengingat folder tempat penyimpanan informasi. ”Ini
mengisyaratkan bahwa dalam kaitan dengan berbagai hal yang bisa kita dapatkan
di internet, kita cenderung menempatkan ingatan online kita cenderung
menyimpannya di luar,” kata Dr Sparrow.
Dia
mengatakan kecenderungan partisipan untuk mengingat lokasi informasi, bukannya
informasi itu sendiri, merupakan isyarat orang semakin tidak bisa mengingat
sesuatu, mereka hanya mengatur penempatan informasi dalam jumlah besar agar
nantinya mudah didapat.
“Saya
tidak menganggap Google membuat kita bodoh, kita hanya mengubah cara mengingat.
Jika kita bisa mendapatkannya di internet meskipun sedang berjalan-jalan, maka
ketrampilan yang diperlukan, yang perlu diingat adalah ke mana harus
mendapatkan informasi. Sama seperti dalam kaitannya dengan orang,ketrampilan
yang diperlukan adalah mengingat siapa yang perlu ditemui (untuk mengetahui hal
tertentu),” katanya.
Nama : Ivo
Aryana
Npm : 13515507
Kelas : 2pa11
Sumber :
http://rinrinrini.wordpress.com/2013/12/28/penelitian-psikologi-dan-inter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar