1.
Sejarah
Database
Menurt Kristianto (1993) Database
adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa
ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Menurt Kroenke (2005) sejarah
perkembangan database sendiri dijelaskan sebagai berikut :
a. Model
Database Pertama
Dengan suksesnya media penyimpan disk
pada tahun 1960an, kita dapat memiliki akses non- sekuensial, atau langsung, ke
records. Ada dua arsitektur atau model yang awalnya sukses. IBM mengembangkan
dan mempromosikan DL/I, atau Data Language One, yang membuat model data
database dalam bentuk pohon atau hirarki.
Karena itu, CODASYL, kelompok yang
mengembangkan standar untuk bahasa COBOL menciptakan sebuah model yang disebut
model DBTG (Data Base Task Group) pada tahun 1970-an. Model DBTG dapat mewakili
sistem hierarki dan network. Model ini pernah diajukan sebagai standar
nasional, tetapi tidak pernah dipilih karena rumit. Akan tetapi, model ini
telalh menjadi dasar dari sejumlah produk DBMS yang sukses pada tahun 1970an
dan 1980an.
b. Model
Relasional
Model relasional, yang
merepresentasikan data dalam format seperti diperlihatkan pada Peraga 1-4,
pertama kali diajukan oleh E.F. Codd pada tahun 1970. Codd bekerja untuk IBM
dan setelah 10 tahun melakukan penelitian, pengembangan, dan lobi, dia dan yang
lain berhasil meyakinkan IBM untuk mengembangkan produk DBMS berdasarkan model
relasional.
Model yang paling terkenal dari
produk ini adalah DB2, yaitu sebuah DBMS yang masih aktif digunakan saat ini.
Sementara itu, perusahaan lain (seperti Oracle, Ingres, Sybase, dan Informix)
juga me,ngembangkan produk DBMS berdasarkan model relasional. SQL Server telah
dikembangkan oleh Sybase dan dijual ke Microsoft pada akhir tahun 1980-an.
c. Produk-produk
DBMS untuk Komputer Personal
Dengan ditemukannya mikrokomputer,
maka kita dapat memiliki database personal: oleh karenanya, beberapa produk
DBMS personal telah dikembangkan. Produk yang paling sukses adalah dBase, yaitu
sebuah produk yang dipasarkan oleh Ashton-Tate Corporation. Produk DBMS
personal lainnya adalah R:base dari Microrim Corporation dan Paradox dari
Borland.
d. Object
Oriented DBMS (OODBMS)
Pemrograman berorientasi objek
(object oriented) mulai digunakan pada pertengahan tahun 1980-an, dan nantinya
akan berkembang menjadi produk DBMS berorientasi objek. Tujuan produk ini
adalah untuk menyimpan objek pemrograman berorientasi objek (seperti C++ atau
Java) dalam sebuah database tanpa harus mentransformasinya ke format
relasional.
e. Sejarah
Terbaru
Pada tahun 1991,Microsoft membuat
Access yang kemudian menggantikan semua produk DBMS personal lainnya dalam
beberapa tahun. Ini dimungkinkan karena Access telah di gabungkan ke dalam
Microsoft Office, dan selain itu, Microsoft juga mampu menggunakan kekuatan
pemasarannya serta monopoli Windowsnya untuk mengalahkan produk lainnya.
Akhirnya, pada tahun-tahun terakhir
telah muncul penggunaan XML, yang pada awalnya merupakan teknologi yang
mendukung situs Web, tetapi telah diperluas untuk memberikan solusi atas
masalah-masalah database. Kita akan membahas XML secara lebih mendalam pada Bab
13 (Jilid II). Untuk saat ini, kita cukup memahami bahwa integrasi teknologi
database dan XML adalah yang terdepan di bidang teknologi database sekarang ini
dan akan menjadi penting selama beberapa tahun di masa mendatang.
2.
Konsep
Database
Arief
(2006) berpendapat database merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi
satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur
tertentu dan tersimpan pada sebuah hardware komputer.
Database
terdiri dari beberapa tabel (lebih dari satu tabel) yang saling terorganisir.
Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris dan kolom. Data
tersebut dapat ditampilkan, dimodifikasi, dan dihapus dari tabel. Setiap
pemakai (user) yang diberi wewenang (otorisasi) saja yang dapat melakukan akses
terhadap data tersebut.
Tabel
terdiri atas sejumlah kolom dan baris, di mana setiap kolom berisi sekumpulan
data yang memiliki tipe yang sejenis, dan baris merupakan sekumpulan data yang
saling berkaitan dan membentuk informasi. Kolom biasanya juga disebut sebagai
field dan informasi yang tersimpan dalam setiap baris disebut dengan record.
3. Struktur
Database
Menurut Talib (2011) Struktur
database adalah susunan table-table yang dibuat untuk sebuah aplikasi database.
Struktur table adalah susunan field-field yang dibuat pada sebuah table.
Perlu diketahui bahwa penyusunan struktur
database maupun struktur table sangat dipengaruhi oleh jenis aplikasi database
yang ingin dibuat, serta pada kenyataannya gaya pemrograman atau pendekatan
yang digunakan dalam pembuatan aplikasi tersebut.
Pendapat
Kristianto (1993) Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama
besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record
terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field
tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record.
4. Keunggulan
dan kelemahan manajemen sistem
Kristianto (1993) Database Management
System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set
program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari Database dan Set
Program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca
data.
Menurut Rianto (2005) kelemahan dan
kelebihan dari Database Management System (DBMS) adalah sebagai berikut :
Keleman Database Management System
(DBMS) :
a. Harga
DBMS mahal.
b. Ada
pendapat, ada uang ada barang. Teknologi baru tentunya lebih mahal daripada
teknologi yang terdahulu.
c. Ukuran.
d. Kerumitan
dan banyaknya fungsi yang ada pada pada DBMS menyebabkan DBMs memerlukan banyak
software pendukung yang mengakibatkan tempat penyimpanan dan memori.
e. Kompleksitas.
f. Pada
DBMS terdapat pengaturan fungsi-fungsi sehingga DBMS menjadi software yang
cukup rumit dan kompleks. Aturan fungsi-fungsi tersebut harus diketahui oleh
penambahan pengguna DBMS dengan baik. Jika tidak maka pengguna DBMS tidak akan
mendapat manfaat dari implementasi DBMS.
g. Penambahan
biaya perangkat keras.
Kelebihan
Database Management System (DBMS) :
a. Mengontrol
redundansi data.
b. Dengan
ada integrasi file ini maka berbagai duplikasi data yang terjadi dihilangkan.
c. Konsistensi
Data
d. Jika
ada perubahan yang terjadi dalam DBMS karena proses tambah, ubah, atau hapus
data, maka pengguna-pengguna DBMS akan dapat mengakses nilai terbaru dalam DBMS
secara cepat.
e. Informasi
yang lebih dari sejumlah data yang sama.
f. Pemakaian
data bersama. Dalam FBS, file dimiliki oleh bagian tertentu. Namun dalam DBMS,
konsep demikian tidak pernah. Karena basis data dimiliki oleh perusahaan atau
organisasi, bukan oleh bagian tertentu.
g. Meningkatnya
Integritas Data. Integritas data berhubungan dengan validitas dan konsistensi
dalam penyimpanan data. integritas mengekspresikan batasan dan aturan dalam
basis data. Meningkatnya keamanan basis data. Dalam DBMS, terdapat fasilitas
yang mengatur akses, misalnya otorisasi untuk mengakses, menambah, mengubah,
dan menghapus. Dengan demikian, setiap pengguna DBMS tidak dapat melakukan sesuatu
yang bukan menjadi haknya.
h. Meningkatnya
standardisasi. Dengan adanya pemakaian data bersama-sama, maka penamaan tabel,
field, tipe data, hak akses, dan sebagainya harus dibuat standar dan
dokumentasinya. Ha ni bertujuan untuk memudahkan pengguna DBMS.
5. Peranan
database dalam memevahkan kajian psokologi
Dalam biang psikologi khususnya pada
bidan psikolog klinis, penggunaan database sangat dibutuhkan utung menanggani
data data pasienm tentunya bukan hal yang
mudah dan hal yang spele sebab data tersebut bersifat rahasia adan harus
aman, sehingga tidak boleh tertukar antara satu data dengan data lainnya,
database disini sangat mempermudahkan psikolog untu melihat dan mengecek data
tersebut. Sebab database terdapatr isytilah attribute atau sebuah entity, yang
membuat data tidak akan terpisah atau bergabung.
Referensi :
Kristianto,H. (1993). Konsep dan
perancangan database. Yogyakarta: andi offset.
Kroenke,M,D. (2005). Data base processing. Jakarta : Erlangga.
Arief. R. Pemrograman basis data. (2006).
Andi:Yogyakarta
Talib, H. Panduan lengkap miscrosoft acces
2010. (2011). Jakarta:PT. Akex media komputindo.
Rianto. (2005). Migrasi microsoft
sqlserver dengan postgreSQL. Jakarta: gramedia